Buku ini mengupas tuntas strategi dan praktik manajemen masjid yang efektif, dengan fokus pada Masjid Al-Ikhlas di Desa Buatan II, Kecamatan Koto Gasib. Melalui pendekatan studi kasus, buku ini menggambarkan bagaimana sebuah masjid dapat menjadi pusat kehidupan masyarakat, tidak hanya dalam aspek spiritual, tetapi juga sosial, ekonomi, dan pendidikan.

Penulis memaparkan peran masjid sebagai lembaga yang mampu memberdayakan masyarakat pedesaan, mulai dari pengelolaan dana masjid, perencanaan program berbasis kebutuhan warga, hingga pelibatan generasi muda dalam kegiatan masjid. Buku ini juga membahas berbagai tantangan yang dihadapi pengurus masjid, seperti keterbatasan sumber daya, perbedaan pandangan masyarakat, dan strategi untuk menciptakan sinergi antarwarga.

Setiap bab disertai dengan wawasan teoretis yang dipadukan dengan data dan cerita nyata dari Desa Buatan II. Penulis menyajikan contoh konkret program-program inovatif, seperti pengembangan koperasi berbasis masjid, pelatihan keterampilan kerja, dan forum diskusi keagamaan yang mampu menyatukan berbagai elemen masyarakat.

Buku ini tidak hanya menjadi panduan praktis bagi pengurus masjid, tetapi juga menjadi inspirasi bagi pembaca yang ingin melihat bagaimana masjid dapat memainkan peran signifikan dalam membangun masyarakat yang mandiri, harmonis, dan religius.

Cocok bagi akademisi, praktisi manajemen, tokoh agama, dan siapa saja yang peduli pada pemberdayaan masyarakat berbasis masjid.